Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga selaku pihak yang telah memfasilitasi saya dalam mengikuti program relawan ini, serta terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang sudah mendukung saya selama proses kegiatan.
Saya bersama dengan 19 orang teman saya yang terpilih untuk menjadi Delegasi Indonesia dalam International Youth Leader Volunteering Chapter Malaysia.
24 April 2019, saya dan teman-teman berangkat menuju lokasi pengabdian di Klang, Malaysia. Setibanya di lokasi, saya melihat ada 4 ruangan seadanya yang terisi penuh oleh anak-anak yang berseragam merah-putih serta 1 ruangan fungsional digunakan untuk ruang guru, namun diisi juga oleh beberapa lemari buku, dan 4 komputer.
Tidak hanya itu, yang seakan menampar saya dan menyuruh saya bersyukur adalah mengetahui bahwa untuk bisa mengikuti UNBK beberapa murid menunggu hingga 3-5 tahun dan tahun ini sekolah hanya mendapatkan kuota kurang dari 10 siswa untuk mengikuti UNBK dikarenakan mereka tidak mempunyai Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
Beberapa obrolan dengan mereka yang lagi-lagi membuat saya terenyuh adalah ketika menanyakan cita-cita mereka, beberapa jawab beragam cita-cita yang mereka impikan. Satu anak yang menjadi perhatian saya, dia menjawab “kate mak bapak saye, tak perlulah sekolah tinggi-tinggi cikgu, lepas tu saye akan bekerja macam mak bapak, di kilang (minyak)”.
Semoga cerita dari pengalaman ini dapat dijadikan salah satu alasan kita bersyukur bisa lahir dan besar di negara kita sendiri, Indonesia. Karena apa yang kita peroleh saat ini adalah apa yang mereka mimpikan.
Terima kasih telah berkenan membaca. Jika mempunyai pertanyaan, dengan senang hati saya untuk menjawab dan berdiskusi.